Cara Menyusun Laporan Laba Rugi Bagi Perusahaan Dagang
Bagi sebagian pemilik perusahaan dagang, membuat laporan laba rugi adalah hal yang sulit dan merepotkan. Oleh karena itu, banyak dari mereka yang akhirnya malas membuatnya. Tapi kalau malas, gimana kita tahu perusahaan kita dapat rugi atau untung? Kan tujuan berdagang buat cari untung. Meskipun akan jadi momok tersendiri kalau ternyata malah lebih banyak ruginya.
Tahukah kamu, kesalahan dalam mendeteksi untung atau rugi sebuah perusahaan dagang, bisa jadi karena tidak tahu cara menyusun laporan dengan benar?
Entah karena si pemilik lupa mendata pemasukan atau salah mencatat pengeluaran. Kesalahan kecil itu akan sangat berpengaruh, lho, terhadap usahamu.
Terus, apa sih yang harus kita lakukan biar pencatatan untung dan rugi usaha kita benar dan rapi? Membuat laporan laba rugi adalah solusinya.
Laporan laba rugi perusahaan dagang merupakan laporan yang berisi informasi operasional keuangan suatu perusahaan dagang dengan menghitung pendapatan dan beban. Laporan ini juga menunjukkan sumber penghasilan dan beban apa saja yang menjadi tanggungan perusahaan dagang. Seperti pada laporan keuangan perusahaan yang lain, laporan laba rugi dibuat untuk periode tertentu.
“Perusahaan dagangku masih skala kecil, emangnya bisa pakai laporan laba rugi?” Bisa banget! Justru laporan laba rugi bisa menunjukkan hasil untung/rugi lewat transaksi harian dengan nominal sekecil apa pun. Besar kecilnya skala perusahaan dagang, bukan penentu bisa atau tidaknya memakai laporan laba rugi, karena semua skala usaha bisa menggunakannya. Misalnya saja, pasar swalayan, toko grosir, toko pakaian, toko elektronik, warung sembako, bahkan kios penjualan pulsa.
“Wah menarik banget! Terus gimana cara menyusunnya?” Di artikel ini, kita akan bahas langkah-langkah yang bisa kamu lakukan untuk menyusun laporan laba rugi, dari awal sampai akhir. Nggak perlu bingung dengan komponen apa saja yang perlu disiapkan dalam membuat laporan laba rugi. Semuanya akan kita bahas satu-persatu secara detail.
Sebelumnya kalau mau baca artikel lain yang berkaitan dengan laporan laba rugi bisa kunjungi artikel ini ya
- Cara menyusun laporan laba rugi perusahaan jasa
- Laporan Laba Rugi Sebagai Alat Identifikasi Untung/Rugi Usaha
Persiapan membuat laporan laba rugi
Sebelum menyusun laporan laba rugi perusahaan dagang, persiapan apa saja yang diperlukan?
Menghitung Pendapatan
Langkah pertama yang perlu kamu lakukan adalah menghitung segala bentuk pendapatan dari usaha dagangmu. Jika kamu kesulitan menghitung pendapatan apa saja yang harus dimasukkan dalam laporan laba rugi, di bawah ini ada 2 jenis tipe pendapatan yang bisa menjadi acuan:
1. Pendapatan Kegiatan Pokok
Pendapatan Kegiatan Pokok adalah seluruh pendapatan yang berasal dari kegiatan operasional sehari-hari. Seperti jual beli barang dagangan. Pendapatan kegiatan pokok sering disebut juga sebagai pendapatan usaha.
2. Pendapatan Kegiatan Di Luar Usaha Pokok
Jika pendapatan kegiatan pokok merupakan penghasilan utamanya, maka pendapatan kegiatan di luar usaha pokok adalah penghasilan sampingan. Contohnya, ketika kamu memiliki usaha dagang peralatan otomotif, tapi kamu juga membuka jasa bengkel. Penghasilan dari jasa bengkel inilah, yang menjadi pendapatan kegiatan di luar usaha pokok.
Setelah mengetahui kedua pendapatan tersebut, siapkan segala bentuk nota, dokumen, serta pencatatan dari pendapatan-pendapatan tersebut tanpa terkecuali.
Menghitung Beban Usaha
Setelah menghitung hasil pendapatan, selanjutnya yang perlu kamu lakukan adalah menghitung beban usaha. Beban usaha merupakan sejumlah pengeluaran yang dilakukan oleh perusahaan dagang untuk kegiatan operasionalnya. Ada beberapa macam akun beban usaha yang harus kamu ketahui dalam menyusun laporan laba rugi.
Macam-macam akun beban usaha dalam laporan laba rugi perusahaan dagang:
- Gaji karyawan
- Sewa
- Penjualan
- Perlengkapan
- Pajak
- Penyusutan
- Asuransi
Tidak perlu menjumlahkan akun beban usaha di atas secara keseluruhan. Kamu hanya perlu menjumlah setiap beban usaha untuk nantinya dimasukkan dalam laporan laba rugi.
Menghitung Harga Pokok Penjualan (HPP)
Ketika sudah mengetahui beban usaha, kamu perlu menghitung HPP atau Harga Pokok Penjualan untuk melengkapi laporan laba rugi. Cara menghitungnya adalah dengan menambahkan pembelian bersih dengan persediaan awal, lalu dikurangi persediaan akhir.
Rumus Harga Pokok Penjualan (HPP):
HPP = Pembelian Bersih + Persediaan Awal – Persediaan Akhir
Menghitung Laba Kotor
“Menghitung pendapatan dan beban usaha sudah, HPP juga sudah, lalu apalagi yang harus dihitung?” Nah, berikutnya kita harus menghitung laba kotor. Laba kotor bisa kamu hitung dari hasil penjualan bersih dikurangi harga pokok penjualan (HPP). Oh ya, laba kotor juga memiliki fungsi lain, lho! Laba kotor berguna sebagai bahan pertimbangan apakah perusahaan dagang harus mengurangi atau menaikkan biaya HPP.
Rumus Laba Kotor:
Laba Kotor = Pendapatan penjualan bersih – Harga Pokok Penjualan
Menghitung Laba Bersih atau Penghasilan
Setelah laba kotor, kamu juga perlu menghitung laba bersih atau penghasilan usaha. Dikatakan penghasilan karena perhitungannya didapat dari pengurangan laba kotor dengan beban-beban operasional, dan pajak penghasilan.
Rumus Laba Bersih:
Laba Bersih = Laba kotor – (Beban Usaha + Pajak Penghasilan)
Format Penyusunan Laba Rugi Perusahaan Dagang
Setelah mempersiapkan segala perhitungan di atas, saatnya kita mulai memasukkannya ke tabel laporan laba rugi perusahaan dagang. Pada dasarnya ada 2 tipe format dalam penyusunan laporan laba rugi perusahaan dagang, yaitu single step dan multiple step.
Apa yang menentukan penggunaan format single step dan multiple step? Apa perbedaannya?
Tenang, kamu nggak perlu bingung menentukan format mana yang tepat bagi usaha dagangmu.
Semua jenis perusahaan dagang bisa menggunakannya. Tidak ada ketentuan jika perusahaanmu kecil maka harus menggunakan single step atau sebaliknya. Perbedaannya hanya terletak pada penulisan elemen dalam tabelnya.
Di bawah ini akan ada sedikit penjelasannya dan contoh langsung laporan laba rugi single step maupun multiple step.
Laporan Laba Rugi Single Step
Dalam laporan laba rugi perusahaan dagang single step, pos pendapatan kegiatan pokok dan pendapatan di luar kegiatan pokok ditempatkan di atas laporan pada satu kelompok. Sedangkan seluruh pos beban usaha serta biaya operasional akan ditempatkan berkelompok pula pada bagian bawah laporan.
Selisih yang terdapat pada penghitungan total pendapatan dan total beban akan menunjukkan laba atau rugi bersih. Jika jumlah pendapatan lebih besar dari beban, maka perusahaan dagangmu mendapatkan laba bersih. Sebaliknya, jika yang lebih besar adalah beban, maka yang didapatkan adalah rugi bersih.
Laporan ini tentu memiliki kelebihan dan kekurangan, seperti di bawah ini:
Kelebihan laporan laba rugi perusahaan dagang single step:
- Mudah dibuat.
- Mudah dibaca.
Kekurangan laporan laba rugi perusahaan dagang single step:
- Kurang detail menjelaskan gambaran laba atau rugi perusahaan dagang.
Contoh laporan laba rugi perusahaan dagang single step:
*angka pada tabel adalah contoh.
Laporan Laba Rugi Multiple Step
Sesuai dengan namanya, laporan laba rugi multiple step memiliki banyak langkah.. Tapi jangan khawatir, banyaknya langkah ini justru memberikan hasil lebih rinci pada laporan laba rugi perusahaan dagangmu. Banyaknya langkah tersebut dikarenakan oleh pengelompokkan yang lebih rinci dari setiap akun pendapatan maupun pengeluaran.
Pengelompokkan dilakukan pada pendapatan dan beban usaha pokok, serta pendapatan dan beban di luar usaha pokok. Pengelompokkan ini bisa memperjelas aktivitas setiap pos. Penentuan laba atau ruginya masih sama seperti penggunaan laporan laba rugi single step.
Berikut ini kelebihan dan kekurangan laporan laba rugi multiple step:
Kelebihan laporan laba rugi perusahaan dagang multiple step:
- Bisa menunjukkan kaitan penting antar elemen sehingga kinerja perusahaan bisa dianalisis dengan lebih baik.
- Bisa menampilkan informasi setiap elemen dalam laporan dengan lengkap.
Kekurangan laporan laba rugi perusahaan dagang multiple step:
- Lebih rumit.
- Harus lebih teliti memasukkan setiap elemen dalam tabel.
Contoh laporan laba rugi perusahaan dagang multiple step:
*angka pada tabel adalah contoh.
Setelah menyusun laporan laba rugi perusahaan dagang, maka bisa dipastikan kamu akan mengetahui semua detail posisi keuangan hingga mendapatkan hasil untung atau rugi. Dengan dua pilihan format tersebut, kamu juga bisa memilih salah satu yang sesuai dengan keadaan perusahaan dagangmu. Jangan lupa untuk rutin mencatat laporan laba rugi, ya!
Profil penulis:
Dyah Ayu Agustina merupakan seorang penulis aktif yang menjadi kontributor untuk beberapa media nasional, seperti Geotimes, Menjadi Manusia, Konde.co, dan Marketing Plus. Tertarik pada isu sosial, perempuan, ekonomi, dan internasional.