Tantangan Nonteknis saat Memulai Bisnis Warung Kopi dan Cara Menghadapinya
Minum kopi saat ini tengah menjadi tren gaya hidup masyarakat Indonesia dari segala usia. Selain dipercaya dapat menghilangkan kantuk, rutinitas menyesap kopi juga dianggap bisa meningkatkan energi dan suasana hati. Bahkan, menurut European Journal of Epidemiology, minum dua cangkir kopi per hari dapat menurunkan risiko kematian dini. Dengan berbagai manfaatnya, kopi menjadi minuman yang paling banyak dicari.
Meningkatnya tren minum kopi turut berdampak pada menjamurnya bisnis warung kopi (warkop) saat ini. Warkop menjadi tempat masyarakat untuk berkumpul dengan lainnya atau sekadar tempat rehat sejenak dari padatnya aktivitas sehari-hari. Meski saat ini muncul berbagai kedai kopi modern, warkop masih menjadi pilihan karena harganya yang jauh lebih terjangkau. Di warkop umumnya penjual tidak hanya menyediakan kopi, tapi juga ada menu seperti roti bakar, bubur, gorengan, dan lain sebagainya.
Terlebih saat ini banyak warkop mulai menyediakan fasilitas yang membuat pembelinya betah berlama-lama, misalnya wifi dan televisi. Maka dari itu, jika Anda berniat untuk memulai bisnis saat ini, membuka warung kopi menjadi opsi yang patut untuk dipertimbangkan.
Keuntungan Membuka Warung Kopi
Mengutip dari Kompas, seorang pemilik warung kopi sederhana di Bekasi, Jawa Barat, mampu meraup omzet hingga Rp 500.000 per hari. Omzet tersebut akan meningkat jika lokasi warkop yang dipilih adalah di tempat-tempat strategis, misalnya di lingkungan kos mahasiswa atau pekerja, di kawasan dekat perkantoran, dan lainnya. Potensi peningkatannya diperkirakan bisa mencapai jutaan per hari.
Meski begitu, tidak semua pengusaha warung kopi meraup untung seperti yang diinginkan. Beberapa di antara mereka bahkan ada yang gulung tikar saat bisnis masih seumur jagung. Masalah teknis dan nonteknis yang tidak teratasi menjadi penyebab warung kopi tak bertahan lama. Masalah teknis sendiri mencakup salah pemilihan lokasi, menu kurang menarik, masakan kurang enak, dan lain sebagainya. Di samping itu, tantangan nonteknis juga tidak bisa diabaikan.
Apa itu Tantangan Nonteknis?
Tantangan nonteknis berkaitan dengan keterampilan interpersonal atau yang berkaitan dengan hubungan antarpribadi. Kemampuan interpersonal meliputi kemampuan berkomunikasi, kemampuan kepemimpinan, kemampuan bekerja sama, kemampuan dalam membuat keputusan, dan kemampuan membaca situasi. Mengatasi tantangan nonteknis menjadi hal yang sangat penting karena bisa membuat pekerjaan menjadi lebih aman dan efisien. Lalu, apa saja masalah nonteknis yang sering muncul saat memulai bisnis warung kopi?
Tantangan Nonteknis Memulai Bisnis Warung Kopi
Cara Menarik Perhatian Calon Pelanggan
Warung kopi yang ramai biasanya akan membuat orang lebih tertarik untuk datang. Orang akan menganggap menu warung tersebut enak sehingga banyak kedatangan pelanggan. Untuk membuat warkop ramai, pengusaha perlu memikirkan strategi yang tepat, salah satunya adalah dengan membangun komunikasi dengan teman.
Teman-teman dekat bisa menjadi pelanggan pertama yang akan meramaikan warung kopi Anda. Oleh karena itu, komunikasi yang baik diperlukan untuk mengajak mereka mau datang berkunjung.
Di sisi lain, untuk makin meyakinkan teman-teman tersebut, Anda juga bisa memberikan diskon sebagai bonus karena telah menjadi pembeli pertama. Jangan lupa setelah untuk meminta bantuan mereka mempromosikan warung kopi Anda. Metode dari mulut ke mulut terbukti seringkali membuat suatu usaha makin dikenal luas. Terlebih jika warung kopi Anda memiliki tempat yang nyaman dengan dilengkapi fasilitas tambahan seperti wifi dan TV, itu akan menjadi poin plus promosi.
Mendapatkan Kepercayaan Pelanggan
Saat Anda mendapatkan satu demi satu pelanggan, maka langkah berikutnya adalah mendapat kepercayaan mereka supaya datang kembali ke warung kopi. Anda wajib memberikan kesan pertama yang baik bagi pelanggan, misalnya dengan menampilkan pelayanan yang ramah, interaktif, dan tahu betul apa yang dimau pelanggan.
Di samping itu, beberapa pendekatan bisa Anda coba untuk membuat pelanggan datang terus ke warung kopi, antara lain:
Membangun Komunitas
Membangun komunitas bisa mendekatkan pelanggan dengan warung Anda sekaligus terhadap pelanggan lainnya. Sebagai contoh Anda bisa membangun komunitas untuk main games bareng (mabar) mobile legend, PUBG, dan lainnya. Bangunlah hubungan kekeluargaan meski mereka ada dalam kompetisi games.
Dengan membuat komunitas tersebut, pelanggan bisa saja kemudian mulai menjadwalkan mabar rutin di warkop Anda kala memiliki waktu senggang.
Mengadakan Nobar
Banyaknya kejuaran olahraga, seperti sepak bola dan bulu tangkis, yang ditayangkan di televisi juga bisa Anda manfaatkan untuk menggaet pelanggan. Adakan nobar dengan mengundang banyak pelanggan untuk datang. Beberapa orang akan cenderung lebih menyukai nonton bersama pertandingan olahraga ketimbang nonton sendiri di rumah.
Jadi Tempat Curhat
Nah, yang satu ini juga bisa Anda jumpai saat mengelola warung kopi. Di antara pelanggan yang datang, satu atau dua orang terkadang mampir untuk istirahat sejenak dari masalah yang dimiliki. Pastikan Anda bisa membaca situasi dan menawarkan bantuan di saat yang tepat.
Jika raut wajah pelanggan tampak muram, Anda bisa mulai menanyakan apa penyebabnya, dan selanjutnya berperan menjadi pendengar yang baik. Anda juga bisa memberikan solusi jika diminta oleh pelanggan tersebut. Dari komunikasi intens tersebut, kepercayaan akan timbul dengan sendirinya sehingga dia akan menjadi pelanggan tetap Anda.
Memahami Tren Warung Kopi Terbaru
Anda harus membuang jauh-jauh mindset bahwa membuka warung kopi adalah perkara mudah. Sebab mindset tersebut akan membuat Anda mengabaikan tren warung kopi yang tengah berkembang. Alhasil warung Anda akan tertinggal dari yang lainnya dan membuat satu per satu pelanggan kabur.
Untuk memahami tren warung kopi dari waktu ke waktu, Anda perlu mencari tahu apa yang sedang ramai dibicarakan masyarakat. Misalnya, soal menu yang sedang hits, fasilitas yang banyak dibutuhkan, hingga konsep warung yang sedang digemari. Tren tersebut kemudian bisa Anda aplikasikan supaya warung kopi yang dikelola tetap ramai.
Membangun Komunikasi yang Baik dengan Karyawan
Ada kalanya Anda membutuhkan seorang pekerja yang akan membantu jalannya warung kopi. Anda wajib memilih seseorang yang klop dengan visi bisnis yang dimiliki, misalnya membangun warung kopi yang nyaman, murah, dan mengenyangkan. Dengan visi tersebut, berarti Anda perlu memilih kandidat yang supel dan memiliki passion terhadap warung kopi. Kejelian Anda dituntut saat memilih partner mengembangkan warung.
Setelah memiliki karyawan, masalah tidak berhenti di situ. Saat itulah tantangan yang sebenarnya dimulai. Apakah Anda mampu membangun komunikasi yang baik dengan pegawai? Untuk menjawabnya, Anda perlu mencari formulasi agar bisa berkomunikasi secara efektif dan baik dengan pegawai. Jika tidak, kegagalan berkomunikasi menjadi satu langkah menuju kegagalan dalam berbisnis.
Berikut beberapa langkah yang bisa Anda ikuti untuk membangun komunikasi yang tepat dengan karyawan.
- Sampaikan arahan dengan jelas dan ringkas. Buka kesempatan bagi pegawai untuk menyampaikan ide atau pertanyaan jika dirasa arahan kurang jelas. Jangan sampai terjadi kesalahpahaman saat warung kopi mulai dibuka.
- Menjadi hal yang penting bagi Anda untuk terhubung secara personal dengan pegawai. Anda bisa mengatur untuk makan bersama di luar jam operasional untuk lebih saling mengenal. Pertemuan tersebut akan membuat pegawai lebih percaya diri untuk berinteraksi dengan Anda.
- Ada kalanya Anda perlu melontarkan humor supaya situasi kerja lebih cair. Humor dapat menghilangkan hambatan berkomunikasi dan membuat pegawai Anda betah bekerja sama.
Menghadapi Kehadiran Kompetitor
Kehadiran pesaing dalam setiap bidang usaha adalah hal yang tak terelakkan. Kehadiran kompetitor tidak boleh Anda pandang sebelah mata. Anda perlu menghadapinya supaya usaha warung kopi tidak ditinggalkan pelanggan. Beberapa langkah berikut dapat Anda terapkan untuk merespons hadirnya kompetitor.
- Sudah saatnya Anda mengupgrade menu di warung kopi Anda. Tawarkan menu yang unik, otentik, dan berbeda dari yang pernah ada sebelumnya. Hal itu akan membuat pelanggan penasaran dan tidak bosan dengan menu-menu di warung kopi Anda.
- Anda perlu menawarkan harga yang bersaing. Itu bukan bukan berarti Anda harus menurunkan standar harga di warung kopi. Yang perlu Anda lakukan adalah meningkatkan kualitas menu dan sesekali memberikan bonus jajanan atau diskon.
Disiplin dalam Manajemen Keuangan
Supaya warung kopi yang baru Anda buka terus bertahan dan untung, dibutuhkan manajemen pengelolaan uang yang baik. Pengelolaan uang meliputi, anggaran untuk belanja barang; biaya operasional seperti listrik, air, dan wifi; penggajian karyawan; pemanfaatan inventaris; dan pemasukan. Untuk mempermudah pengelolaan tersebut, diperlukan kedisiplinan dalam mencatat pembukuan.
Catatan pembukuan akan membantu Anda dalam mengambil keputusan yang tepat soal pengembangan warung. Misalnya, apakah saatnya Anda harus mengerem pengeluaran atau Anda mulai bisa memperbesar bisnis warung kopi yang dimiliki. Singkatnya, kedisiplinan mengelola keuangan dapat menunjukkan jalan yang tepat untuk masa depan warung kopi Anda. Sebaliknya, tidak disiplin akan membuat warung kopi Anda cepat merugi.
Memulai bisnis warung kopi memang membutuhkan perencanaan yang panjang dan detail. Perencanaan yang matang akan membekali Anda menghadapi segala jenis tantangan yang ada di masa depan.
Termasuk mendapatkan barang yang berkualitas, Anda perlu merencanakannya baik-baik. Belanja di Warung Pintar bisa menjadi solusi bagi Anda untuk memenuhi barang-barang kebutuhan warung kopi yang dikelola. Warung Pintar hadir dengan ribuan stok harga yang kompetitif dan didukung dengan berbagai macam promo serta diskon. Anda cukup menginstall aplikasi Warung Pintar pada tautan berikut dan mulai mewujudkan bisnis warung kopi impian Anda.