Manajemen Pemasaran: Seni yang Bikin Usahamu Makin Untung!
Dalam sebuah usaha, baik di bidang perdagangan maupun jasa, pasti memerlukan suatu pola khusus untuk meningkatkan penjualan produk/jasa yang ditawarkan. Untuk mencapainya, seseorang harus mengerahkan berbagai macam upaya, tidak hanya untuk produksi produk/jasa saja, tapi juga pemasarannya. “Tapi selama ini aku udah melakukan penjualan dan promosi dengan giat, kok. Kenapa masih ada target usaha yang belum tercapai, ya?”
Wah, jangan-jangan, selama ini kamu cuma menjual dan mempromosikan produk/jasamu aja, nih tanpa melakukan pengelolaan yang benar. Padahal, penting banget lho, mengelola pemasaran produk supaya mendatangkan banyak cuan, eh, maksudnya keuntungan.
Biar kamu nggak bingung lagi mengelola pemasaran dengan benar, artikel ini akan menjelaskan tentang manajemen pemasaran mulai dari pengertian hingga langkah-langkah manajemen pemasaran yang bisa diterapkan.. Dijamin, deh setelah membaca artikel ini, kamu akan lebih paham dan bisa langsung mempraktikannya. Yuk, pelajari bersama!
Pengertian Pemasaran
Pemasaran atau marketing adalah kegiatan dalam usaha dan bisnis untuk mempromosikan produk/jasa/nilai kepada konsumen. Pada intinya, pemasaran merupakan aktivitas pengenalan produk/jasa yang diproduksi agar sampai ke konsumen.
Pemasaran memiliki ilmu tersendiri yang didalamnya terdapat teori dan cara khusus agar mencapai hasil yang maksimal. Pada perusahaan besar, pemasaran sendiri dilakukan oleh sekumpulan individu yang ahli di bidang marketing. Hal ini menandakan bahwa kegiatan pemasaran harus dilakukan dengan perencanaan dan pengelolaan tersendiri agar terlaksana dengan baik.
Perilaku Konsumen dalam Pemasaran
Siapa aja, sih target pemasaran? Target pemasaran adalah konsumen. Pada dasarnya, konsumen merupakan setiap individu yang membeli dan menikmati produk/jasa/nilai yang diproduksi usaha dan bisnis. Konsumen merupakan target utama yang menjadi kunci setiap strategi pemasaran yang akan dilakukan. Kunci tersebut terletak pada perilaku konsumen sebagai tolok ukur dalam menentukan konsep dan strategi pemasaran
Perilaku konsumen merupakan segala perilaku individu yang berkaitan dengan produk/jasa/nilai suatu produk. Contohnya aja, nih, setiap periode tertentu jumlah produk/jasa pasti mengalami fluktuasi jumlah penjualan yang ditentukan oleh perilaku konsumen
Ilmu pemasaran mempelajari perubahan perilaku untuk menanggulangi kerugian dan mengetahui kebutuhan dan keinginan konsumen. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen:
- Kondisi ekonomi
- Jenis kelamin, usia, pekerjaan
- Kondisi geografis
- Pengaruh lingkungan
- Tren yang sedang terjadi di pasaran
Oleh karena itu, setiap usaha dan bisnis perlu melakukan pengelolaan dan analisis pemasaran secara khusus, agar tujuan pemasaran dapat dicapai. Nah, cara pengelolaan dan analisis pemasaran dapat kamu lakukan dengan menerapkan manajemen pemasaran. Mau tahu gimana penerapannya dan tips apa saja yang harus dilakukan? Simak penjelasannya sampai habis, ya.
Pengertian Manajemen Pemasaran
Kita sudah mempelajari tentang pengertian pemasaran, sekarang kita akan bahas tentang manajemen pemasaran. Manajemen sendiri merupakan suatu proses yang dimulai dari perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, pengarahan, hingga pengawasan.
Jika digabung dengan pengertian pemasaran di atas, maka manajemen pemasaran adalah proses pengelolaan sistem pemasaran yang dimulai dari perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, pengarahan, hingga pengawasan dan dilakukan guna mencapai tujuan usaha. Manajemen pemasaran meliputi pencapaian target penjualan, penyampaian nilai suatu usaha, dan peningkatan branding kepada masyarakat secara umum.
Manajemen pemasaran nggak hanya dilakukan oleh usaha profit aja, lho. Tetapi juga dilakukan oleh perusahaan non-profit seperti NGO (Non Government Organization). lembaga dan organisasi masyarakat.
Apakah Pemasaran dan Penjualan adalah Hal yang Sama?
Sebelum kita beranjak ke pembahasan berikutnya, ada baiknya kamu tahu perbedaan mendasar dari pemasaran dan penjualan. Dua hal ini sering dianggap sama oleh masyarakat tapi ternyata berbeda, lho. Hayo, apakah kamu salah satu yang masih menganggap mas dan mbak sales produk sama dengan marketer?
Pada intinya, penjualan dan pemasaran adalah hal yang berkaitan. Mengapa demikian? Karena, salah satu tujuan pemasaran adalah membuat strategi yang dipakai oleh penjualan sebagai cara mendapatkan prospek konsumen.
Supaya lebih mudah, di bawah ini terdapat tabel yang menjelaskan perbedaan penjualan dan pemasaran berdasarkan komponennya.
Penjualan | Pemasaran | |
Fokus utama | Menjual produk/jasa sesuai target | Mengembangkan strategi pemasaran untuk meningkatkan keuntungan perusahaan secara umum |
Proses | Perencanaan target penjualan, eksekusi kegiatan dengan menjual produk/jasa langsung kepada konsumen | Analisis pasar, perencanaan kegiatan, pengarahan, eksekusi kegiatan, evaluasi |
Sumber keuntungan | Hasil penjualan produk/jasa | Hasil kepuasan konsumen terhadap produk/jasa |
Kegiatan | Diskon, promosi, potongan harga, cuci gudang | Kampanye, kegiatan (event), iklan di media, kerja sama dengan pihak lain |
Tujuan | Mendapatkan keuntungan dari hasil penjualan | Mendapatkan kepercayaan konsumen pada produk/jasa dari hasil keseluruhan kegiatan pemasaran |
Strategi | Melakukan penjualan produk/jasa dalam jumlah banyak | Membuat kegiatan yang dapat menarik perhatian konsumen |
Jadi gimana, nih, udah tahu, kan, perbedaannya apa aja? Perbedaan ini harus kamu ketahui agar kedepannya bisa memisahkan langkah dan antisipasi apa saja yang harus dilakukan pada setiap proses, supaya tujuan dari setiap proses bisa dicapai secara maksimal.
Tujuan Manajemen Pemasaran
Aspek pertama yang akan kamu pelajari dari manajemen pemasaran adalah tujuan manajemen pemasaran. Tujuan-tujuan ini akan memberikan gambaran tentang pentingnya manajemen pemasaran pada sebuah usaha dan bisnis.
1. Memaksimalkan Penjualan Produk/Jasa
Salah satu tujuan inti dari manajemen pemasaran adalah memaksimalkan penjualan produk/jasa. Namun, di dalam manajemen pemasaran, kamu tidak hanya memikirkan target penjualan per periode tetapi juga memikirkan bagaimana penjualan produk/jasamu bisa memberikan kesan ke konsumen. Kesan ini akan menimbulkan kepercayaan konsumen yang menuntun mereka untuk membeli atau menggunakan produk/jasamu secara kontinu. Kontinuitas inilah yang memaksimalkan penjualan produk/jasa.
2. Menarik Pelanggan Baru
Selain bisa menimbulkan kepercayaan konsumen pada produk/jasamu, manajemen pemasaran bisa juga, lho, menarik pelanggan baru. Di dalam manajemen pemasaran terdapat beberapa strategi pemasaran yang digunakan meliputi promosi dalam bentuk iklan, kampanye, atau kegiatan (event) promosi yang bisa menarik ketertarikan pelanggan baru.
3. Memenuhi Kepuasan Konsumen
Sebuah usaha dapat dikatakan berhasil apabila tujuannya tidak hanya untuk mencari keuntungan semata tetapi juga membuat produk/jasa yang dijual bisa memuaskan konsumen. Nah, dalam penerapan manajemen pemasaran, kamu bisa menganalisis kepuasan konsumen dari kebutuhan dan keinginan mereka. Lalu, dari analisis tersebut bisa kamu terapkan pada produk/jasa yang dijual.
4. Mengembangkan Pangsa Pasar
Setiap usaha pasti memiliki keinginan untuk menambah jumlah produksi dan target penjualan pada setiap periode dong, ya. Nah, untuk mencapai penambahan dan perluasan pangsa pasar ini, usahamu perlu manajemen pemasaran untuk mendapatkan progres pengembangan produk yang positif di pasaran. Tujuannya agar produk/jasa yang dihasilkan bisa bertambah jumlahnya dan dari pertambahan ini bisa menjadikan produk/jasamu memiliki posisi kuat di pasaran.
Pentingnya Menerapkan Manajemen Pemasaran
Selain tujuan-tujuan di atas, kamu juga perlu mengetahui alasan-alasan pentingnya menerapkan manajemen pemasaran. Simak dengan teliti, ya.
1. Menjaga Reputasi Perusahaan
Sebuah perusahaan yang baik akan dinilai reputasinya dari berbagai aspek. Salah satunya adalah aspek manajemen pemasaran. Manajemen pemasaran yang dikatakan berhasil apabila kegiatan pemasarannya berhasil mendatangkan keuntungan maksimal dan branding yang kuat. Dari reputasi baik inilah sebuah usaha akan mendapatkan kepercayaan dari masyarakat. Kamu pasti cenderung akan membeli produk dari perusahaan terkenal dan dinilai bagus, kan?
2. Meningkatkan Keuntungan Perusahaan
Nah, dari reputasi perusahaan yang baik tentunya akan mendatangkan keuntungan bagi usaha. Dengan menerapkan manajemen pemasaran, usahamu tidak hanya mendapat keuntungan dari penjualan produk tapi juga mendapat keuntungan dari segi nama baik yang didapat dari iklan di berbagai media dan kegiatan-kegiatan pemasaran.
3. Mempromosikan Ide Baru
Manajemen pemasaran juga penting untuk memperkenalkan atau mempromosikan ide baru ke masyarakat. Ide yang berupa produk/jasa dapat dikemas secara menarik untuk diperkenalkan. Kamu bisa mengetahui bagaimana cara mengemas suatu ide produk/jasa baru dengan berbagai tahapan pada manajemen pemasaran, karena di setiap langkahnya akan ada analisis mendalam bagaimana suatu produk/jasa dapat diterima dengan baik oleh masyarakat.
Konsep Manajemen Pemasaran
Seperti yang telah kita bahas di awal, pengertian manajemen pemasaran adalah proses pengelolaan sistem pemasaran dari perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, pengarahan, dan pengawasan yang dilakukan guna mencapai tujuan perusahaan. Dalam praktiknya, ada beberapa konsep manajemen pemasaran yang menentukan arah setiap tahapannya. Konsep ini juga yang menjadi dasar usahamu untuk membuat strategi pemasaran.
1. Konsep Produksi
Konsep produksi berpusat pada proses produksi produk/jasa. Lebih mudahnya, konsep manajemen pemasaran yang menitik beratkan pada efisiensi produksi produk/jasa dengan menekan biaya produksi untuk mendapat keuntungan yang lebih banyak. Jika usahamu menerapkan konsep produksi pada manajemen pemasaran, maka kamu akan memaksimalkan produksi produk/jasa dengan meminimalisir biaya produksi.
Contoh usaha yang biasanya menggunakan konsep produksi adalah usaha yang bergerak di industri pakaian. Mereka fokus memproduksi pakaian sebanyak mungkin dengan biaya rendah untuk mendapat keuntungan dari penjualan pakaian tersebut.
2. Konsep Produk
Berbeda dengan konsep produksi, manajemen pemasaran berkonsep produk mengutamakan kualitas produk/jasa. Usaha atau bisnis akan menghasilkan produk/jasa dengan kualitas yang bisa memenuhi selera konsumen. Biasanya pemilik usaha yang menerapkan konsep produk adalah yang memiliki target pasar konsumen menengah ke atas. Tahu, kan tas-tas branded asal luar negeri yang harganya selangit itu? Nah, produsen tas tersebut tidak mementingkan jumlah produksi barangnya melainkan mementingkan kualitas barang yang dijual. Mereka juga cenderung berani memberikan nilai dan harga yang mahal pada barang tersebut. Jangan-jangan kamu salah satu yang kemarin habis beli tas ini, ya?
3. Konsep Penjualan
Jika pada konsep-konsep sebelumnya fokus pada produk/jasa, maka konsep penjualan lebih mengutamakan keuntungan dari penjualan produk/jasa. Usaha atau bisnis yang menerapkan konsep penjualan percaya bahwa konsumen akan membeli produk/jasa dengan adanya sistem penjualan yang menarik.
Konsep ini tidak terlalu mementingkan harga, kualitas, maupun jumlah barang, tetapi lebih mementingkan pada target penjualan. Sistem penjualan yang menarik ini bisa kamu lakukan dengan berbagai cara seperti pemberian diskon, cuci gudang, atau promo khusus.
4. Konsep Pemasaran
“Konsep yang fokus sama produk? Udah ada. Kalau yang mengutamakan target penjualan, juga udah ada. Yang belum berarti konsep yang berfokus sama konsumennya, ya?”
Yap, betul banget. Konsep manajemen pemasaran yang mementingkan kepuasan dan penilaian dari konsumen yaitu konsep pemasaran. Konsep ini fokus menilai target pasar yang dituju. Pemilik usaha akan melakukan berbagai riset yang datanya berasal dari kebutuhan dan selera konsumennya. Konsep pemasaran memiliki tujuan agar produk/jasa yang dijual dapat dinikmati oleh konsumen secara terus-menerus. Dari loyalitas konsumen inilah kamu bisa membangun kepercayaan konsumen untuk terus membeli produk/jasa.
5. Konsep Sosial
Sedangkan konsep yang terakhir tidak hanya fokus pada produk, penjualan, dan pemasaran saja, tetapi juga memperhatikan dampak sosial di masyarakat. Usaha atau bisnis yang menerapkan konsep sosial menganggap bahwa konsumen akan lebih percaya pada nilai dan manfaat suatu produk/jasa yang bisa dirasakan langsung oleh masyarakat.
Selain kebermanfaatan produk/jasanya, konsep sosial juga menanamkan nilai pada masyarakat secara luas bahwa perusahaan itu sendiri memiliki kepedulian kepada kesejahteraan sosial. Contohnya aja, nih, perusahaan-perusahaan yang memiliki kegiatan CSR (Corporate Social Responsibility).
Konsep Produksi | Konsep Produk | Konsep Penjualan | Konsep Pemasaran | Konsep Sosial | |
Fokus utama | Kuantitas produk/jasa | Kualitas dan nilai produk/jasa | Produk/jasa sebagai komoditas penjualan | Selera konsumen | Kebutuhan konsumen dan kesejahteraan masyarakat |
Kegiatan | Memproduksi produk/jasa yang memenuhi target | Meningkatkan kualitas produk/jasa | Memberikan harga spesial dengan diskon, sale, cuci gudang, dan promo spesial | Membuat kampanye, kegiatan promosi, dan mengiklankan produk/jasa di media | Melakukan kegiatan sosial |
Hasil akhir | Keuntungan dari kuantitas produk/jasa yang dijual | Kepuasan dari kualitas produk/jasa yang dijual | Keuntungan dari hasil penjualan produk/jasa | Keuntungan dari hasil kepuasan konsumen | Keuntungan dari kepuasan konsumen yang berasal dari kegiatan sosial |
Proses Manajemen Pemasaran
Proses manajemen pemasaran di setiap usaha atau bisnis memang berbeda, hal ini ditentukan oleh kebutuhan masing-masing usaha atau bisnis sesuai target yang ingin dicapai. Namun dalam prakteknya, terdapat beberapa proses inti yang harus kamu lakukan agar manajemen pemasaran dapat diterapkan secara maksimal.
1. Menentukan Ide dan Tujuan Pemasaran
Sebelum menyusun semua proses manajemen pemasaran, tahap pertama yang harus kamu lakukan adalah menentukan ide dan tujuan. Ide ini akan mengarahkan tujuan pemasaran sesuai target yang ingin dicapai. Menentukan ide harus berdasarkan riset pemasaran, ya. Kalau kamu ingin tahu lebih banyak tentang bagaimana cara melakukan riset pemasaran, bisa kamu cek di artikel ini!
2. Merencanakan Strategi Pemasaran
Setelah menentukan ide dan tujuan, selanjutnya kamu perlu merencanakan strategi apa yang bisa dilakukan untuk mencapai target pemasaran. Kegiatan ini bisa berupa kampanye di sosial media, iklan di berbagai media, atau kegiatan promosi seperti perlombaan yang disponsori oleh usahamu. Sebenarnya ada tips-tips khusus, lho yang bisa memudahkan penentuan strategi pemasaran yang pas untuk usahamu. Mau tau, nggak? Coba cek artikelnya di sini, ya.
3. Menganalisis Rencana Pemasaran
Dalam proses manajemen pemasaran, proses analisis merupakan hal yang tidak boleh kamu tinggalkan. Manajemen pemasaran akan berjalan dengan sukses apabila setiap rencana pemasaran baik yang dilakukan untuk target jangka panjang atau pendek dianalisis dari berbagai aspek. Salah satu metode yang bisa dilakukan untuk menganalisis strategi pemasaran yaitu dengan cara analisis SWOT (Strength, Weakness, Opportunity, Threat). Analisis SWOT akan memberikan peluang dan risiko yang bisa dikembangkan agar tujuan pemasaran bisa tercapai dengan mudah.
4. Pelaksanaan Kegiatan Pemasaran
Nah, setelah melalui proses perencanaan hingga analisis, saatnya kamu bisa melaksanakan kegiatan pemasarannya. Ketika melakukan serangkaian kegiatan berdasarkan strategi yang dibuat, kamu perlu memperhatikan hambatan dan risiko yang sudah diprediksi sejak awal.
5. Evaluasi
Setelah selesai dengan pelaksanaan kegiatan pemasaran, jangan lupa untuk melakukan evaluasi. Evaluasi inilah yang akan memperbaiki segala hambatan pada pelaksanaan kegiatan pemasaran. Jika kamu tidak melakukan evaluasi dengan teliti, maka besar kemungkinan kamu tidak bisa menilai kesalahan pada kegiatan yang telah dilakukan. Evaluasi juga akan memberikanmu ide untuk melaksanakan kegiatan pemasaran selanjutnya.
Tips Agar Penerapan Manajemen Pemasaran Sukses
- Kenali konsumen dengan baik. Dengan mengetahui selera, kebutuhan, dan keinginan dari konsumen, kamu akan lebih mudah membuat perencanaan dan strategi pemasaran.
- Buat branding yang kuat pada produk/jasamu. Branding adalah salah satu strategi pemasaran yang ampuh membuat konsumen loyal.
- Beri nilai pada produk/jasamu, hal ini berguna agar konsumen dapat memiliki kepercayaan kontinu. Kepercayaan konsumen merupakan aset berharga bagi perusahaan yang seringkali dilupakan.
Kesimpulannya, alasan mengapa manajemen pemasaran dikatakan sebagai sebuah seni karena orang-orang yang melakukannya harus betul-betul memahami cara “membungkus” produk/jasa pada wadah yang bisa menarik konsumen.
Cara ini tidak memiliki patokan benar dan salah. Jurus jitu yang diperlukan dalam manajemen pemasaran adalah kreativitas dan kepekaan untuk mengetahui selera dan kebutuhan konsumen serta bagaimana hal itu bisa diterapkan pada produk/jasamu. Semoga artikel ini membantu, ya!
Profil penulis:
Dyah Ayu Agustina merupakan seorang penulis aktif yang menjadi kontributor untuk beberapa media nasional, seperti Geotimes, Menjadi Manusia, Konde.co, dan Marketing Plus. Tertarik pada isu sosial, perempuan, ekonomi, dan internasional.
Manajemen pemasaran adalah proses pengelolaan sistem pemasaran yang dimulai dari perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, pengarahan, hingga pengawasan yang dilakukan guna mencapai tujuan usaha.
1. Memaksimalkan penjualan produk/jasa
2. Menarik pelanggan baru
3. Memenuhi kepuasan konsumen
4. Mengembangkan pangsa pasar
1. Konsep produksi
2. Konsep produk
3. Konsep penjualan
4. Konsep pemasaran
5. Konsep sosial
1. Menentukan ide dan tujuan pemasaran
2. Merencanakan strategi pemasaran
3. Menganalisis rencana pemasaran
4. Pelaksanaan kegiatan pemasaran
5. Evaluasi