wpg-logo

Tempatnya Juragan Dapat Informasi Terbaru Seputar Bisnis Warung!

Blog/Bisnis/Artikel/Bisnis Model Canvas (BMC): Cara Efektif Memetakan Rencana Bisnis/

Bisnis Model Canvas (BMC): Cara Efektif Memetakan Rencana Bisnis

Oleh Utari Eka Rulita/05 October 2021/
Share:
bisnis model canvas

Dulu waktu membuka bisnis kecil-kecilan, aku pernah kesulitan membuat pemetaan konsep dan tujuan bisnis. Rasanya terlalu banyak elemen dan segmen yang harus dituliskan dalam satu dokumen. Nggak tahu harus bagaimana mempresentasikan segala hal dalam bisnisku dalam satu tampilan. 

Namun setelah cari tahu, akhirnya aku menemukan satu cara yang mudah dan sederhana yaitu dengan menggunakan Bisnis Model Canvas (BMC). Dengan bisnis model canvas ternyata pemetaan bisnisku bisa mudah banget dituliskan. Pihak-pihak lain yang aku ajak diskusi mudah memahaminya. Bisnis model canvas membantu wirausaha baru untuk menjelaskan tujuan, rencana, dan kegiatan bisnis yang ingin dicapai dalam satu ilustrasi lengkap. Mau tahu cara membuatnya? 
Nah, di artikel ini akan dijelaskan secara  lengkap tentang definisi bisnis model canvas, fungsinya, jenis bisnis yang bisa menggunakannya, dan elemen-elemen yang akan dicantumkan. Artikel ini juga akan memberikan contoh langsung Bisnis Model Canvas agar lebih mudah memahaminya. Yuk, kita pelajari bersama.

Definisi Bisnis Model Canvas

Bisnis Model Canvas (BMC) adalah sebuah kerangka yang menjelaskan elemen-elemen bisnis dalam satu wadah. Bisnis Model Canvas memiliki bagan-bagan yang berisi pembahasan dari suatu bisnis, seperti produk, segmentasi konsumen, rancangan keuangan, dan kegiatan operasional. Secara sederhana, bisnis model canvas merupakan pemaparan hubungan antara bagian produksi, distributor, pemasaran, dan konsumen dalam satu bagan. 

Bisnis Model Canvas pertama kali diperkenalkan tahun 2005 oleh seorang konsultan bisnis asal Swiss bernama Alexander Osterwalder. Dalam bukunya yang berjudul “Business Model Generation”, Alexander membuat rancangan sembilan blok bangunan untuk mempresentasikan model suatu bisnis. Sembilan blok bangunan tersebut kemudian dikenal sebagai Bisnis Model Canvas dan telah digunakan hingga saat ini.

Fungsi Bisnis Model Canvas

Bisnis Model Canvas terkenal akan fungsinya yang memudahkan wirausaha untuk menuangkan ide bisnis dalam satu bagan sederhana. Tetapi tahukah kamu, Bisnis Model Canvas masih memiliki fungsi lain? Simak fungsi-fungsinya di bawah ini. 

Fungsi bisnis model canvas:

  • Terjemahan konsep, ide, gagasan suatu bisnis dalam elemen-elemen visual
  • Rencana bisnis terfokus, karena detail setiap elemen BMC memudahkan wirausaha untuk memahami tujuan bisnis.
  • Alat diskusi yang simple dengan mitra bisnis lainnya. 
  • Panduan untuk mengeksekusi bisnis

Perbedaan Bisnis Model Canvas dan Bisnis Plan

Perbedaan Bisnis Model Canvas dan Bisnis Plan ada pada fungsinya. Bisnis Model Canvas berfungsi untuk membantu bisnis memahami hubungan yang akan dijalin dengan pihak yang dituju. Di sisi lain, Bisnis Model Canvas bisa memetakan operasi perusahaan karena bentuknya sederhana, menyeluruh, dan lengkap.

Sedangkan Bisnis Plan, berfungsi untuk menyusun strategi dalam berbagai aspek dalam menjalankan bisnis. Oleh karena itu, bisnis plan memiliki berbagai aspek strategis yang dibahas secara detail seperti strategi pemasaran, analisis pasar, dan rancangan biaya. Agar kamu lebih paham tentang bisnis plan dan contohnya, pelajari di artikel ini, ya. 

Di bawah ini terdapat ilustrasi perbedaan Bisnis Model Canvas dan Bisnis Plan yang bisa kamu pahami:

Bisnis Yang Bisa Menggunakan Bisnis Model Canvas

Pada dasarnya, semua wirausaha di bidang apa pun bisa membuat Bisnis Model Canvas, mengingat fungsinya sebagai gambaran bisnis saat mendirikan usaha. Kamu yang ingin membuat bisnis kuliner, warung kopi, salon, bengkel, bisa banget menggunakan Bisnis Model Canvas.
Namun saat ini penggunaan Bisnis Model Canvas sering dikaitkan dengan pendirian perusahaan rintisan atau startup. Loh, kok bisa? Hal ini karena sebagian besar pendiri startup adalah kaum milenial. Para kaum milenial cenderung mencari cara yang mudah dan sederhana untuk menjelaskan konsep bisnisnya kepada orang lain. Oleh karena itu, mereka sering menggunakan Bisnis Model Canvas saat berdiskusi dengan investor, vendor, maupun pihak lainnya. Dengan kata lain, Bisnis Model Canvas bisa diartikan sebagai penggambaran konsep bisnis secara modern.

9 Elemen Pada Bisnis Model Canvas

1. Segmen Konsumen (Customer Segments)

Langkah pertama membuat Bisnis Model Canvas yaitu menentukan konsumen. Suatu bisnis perlu mengidentifikasi segmen konsumen mana saja yang menjadi target. Dalam mengisi bagian Customer Segments, kamu perlu menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut:

  • “Siapa yang akan membeli produk bisnismu?”
  • “Bagaimana karakteristik konsumen yang bisa menikmati produk yang kamu jual?”
  • “Siapa saja target konsumen yang diperkirakan akan memesan ulang?”

Menentukan segmen konsumen dengan detail akan memudahkan kamu memusatkan fokus pada bagaimana cara memasarkan produk dan mengembangkan produk yang dijual. Menentukan target konsumen bahkan bisa memberikan identitas pada bisnismu. Contohnya, ada banyak bisnis pakaian wanita. Tetapi karena kamu memusatkan target konsumen pada wanita usia 19 – 30 tahun yang menyukai warna pastel, maka bisnis pakaian wanita yang kamu buat memiliki model yang sesuai tren wanita usia tersebut dengan warna pakaian pastel. 

2. Nilai Yang Dimiliki Bisnis (Value Proposition)

Value yang dimaksudkan di bagian ini bisa berarti keunggulan, keunikan, atau kelebihan yang ada pada bisnismu. Value ini penting bagi sebuah bisnis, sama seperti identitas, value akan membuat bisnismu diingat oleh konsumen. Selain itu, kamu juga bisa memberikan alasan dan solusi mengapa produk yang ditawarkan bisnismu bisa menjawab permasalahan konsumen. Untuk mengisi bagian Value Propositions, kamu perlu menjawab beberapa pertanyaan di bawah ini: 

  • “Masalah apa yang bisa diselesaikan dengan produk atau layanan bisnismu?”
  • “Apakah permasalahan tersebut cukup vital bagi konsumen?”
  • “Keunikan apa yang ingin ditawarkan produk atau layanan bisnismu?”
  • “Dibandingkan dengan pesaing, apa keunggulan produk yang dimiliki bisnismu?”

3. Saluran Distribusi (Channel)

Bagian Channel akan memberi penjelasan bagaimana produk atau layanan bisnismu bisa sampai ke tangan konsumen. Hal-hal yang akan dibahas di bagian ini meliputi pemasaran, penjualan, hingga distribusi dan bagaimana proses setelah produksi berjalan. Terdapat beberapa pertanyaan yang harus kamu jawab untuk mengisi bagian ini:

  • “Bagaimana produk atau layanan bisnismu sampai ke tangan konsumen?”
  • “Bagaimana menyampaikan produk atau layanan ke konsumen?”
  • “Apa saja yang akan dilakukan untuk mempromosikan bisnismu?”
  • “Media apa saja yang akan dipakai untuk mengiklankan bisnismu?”

4. Hubungan dengan Konsumen (Customer Relationships)

Selanjutnya kamu perlu memikirkan strategi untuk menjalin hubungan baik dengan konsumen. Pada bagian Customer Relationships, kamu perlu mengidentifikasi kegiatan yang bisa menarik minat konsumen terhadap bisnismu. Elemen ini penting untuk tetap menjadi loyalitas konsumen terhadap bisnismu. Beberapa pertanyaan yang bisa kamu jawab untuk mengisi bagian Customer Relationships:

  • “Bagaimana cara konsumen mempertahankan loyalitas dengan bisnismu?” 
  • “Bagaimana bisnismu memastikan kepuasan konsumen setelah menggunakan produk atau layanan?”
  • “Kegiatan apa saja yang akan dibuat untuk menjaga hubungan baik dengan konsumen?”

5. Sumber Pendapatan (Revenue Stream)

Rencana untuk mendapatkan sumber pendapatan bisa kamu tuangkan di bagian Revenue Stream. Perencanaan modal, biaya produksi, dan strategi penentuan harga merupakan beberapa poin penting yang harus dicantumkan pada bagian ini. Di sisi lain, penjelasan tentang bagaimana konsumen melakukan pembayaran dan mengapa memilih media  transaksi tersebut juga bisa kamu jabarkan. 

Contohnya, kamu ingin menggunakan pembayaran elektronik sepenuhnya pada bisnismu, karena saat ini, pembayaran elektronik lebih mudah dilakukan dan transaksinya bisa dilacak secara langsung. Untuk memudahkan mengisi bagian Revenue Stream, kamu bisa menjawab pertanyaan -pertanyaan di bawah ini: 

  • “Bagaimana pricing models yang akan dipakai bisnismu?”
  • “Di harga berapakah konsumen akan sanggup membayar produk atau layanan bisnismu?”
  • “Berapa harga yang ditawarkan oleh pesaingmu pada produk yang sama?”

6. Kegiatan Utama Bisnis (Key Activities)

Bagian Key Activities menjelaskan bagaimana bisnismu melakukan aktivitas operasional, mulai dari penjualan, manajemen pengolahan produk atau layanan, hingga aktivitas pra produksi. Adanya analisis pada bagian ini membantu bisnismu mengidentifikasi aktivitas  mana yang perlu ditingkatkan dan mana yang harus diperbaiki guna meningkatkan kualitas bisnis. Key Activities tidak hanya menjelaskan aktivitas produksi, tetapi juga aktivitas pemasaran, distribusi, dan menciptakan value. Untuk memahaminya, kamu bisa menjawab berbagai pertanyaan di bawah ini:

  • “Apa saja aktivitas yang dilakukan untuk menciptakan value propositions?”
  • “Bagaimana strategi pemasaran yang akan dilakukan untuk mencapai target?”
  • “Apa yang akan dilakukan ketika bisnismu mengalami masa sulit?”

7. Mitra Bisnis (Key Partners)

Dalam menjalankan bisnis, pasti tidak terlepas dari kerja sama dengan pihak lain. Kamu bisa menjelaskan dengan siapa saja kamu bekerja sama dan apa peran mereka dalam bisnismu pada bagian Key Partners. Contohnya; pemasok, agensi pemasaran, konsultan bisnis, dll. 

Kamu bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan di bawah  ini untuk mengisi bagian Key Partners

  • “Siapa saja yang memproduksi produk sampingan yang dijual?”
  • “Mengapa memilih pemasok tersebut daripada yang lain?”
  • “Bagaimana peran agensi pemasaran dalam bisnismu?”
  • “Apakah konsultan bisnis yang disewa telah menyelesaikan permasalahan?”

8. Sumber Daya Vital  (Key Resources)

Sumber daya vital yang menjadi kunci berjalannya aktivitas pada Key Activities bisnismu adalah hal terpenting yang harus dicantumkan di bagian Key Resources. Dalam bagian ini, sumber daya yang dimaksud adalah seluruh sumber daya yang dimiliki bisnismu sendiri, bukan milik mitra bisnis. Sumber daya ini seperti aset berupa fisik dan hak kekayaan intelektual yang telah dipatenkan pada produk bisnismu. Contohnya, Key Resources warung kopi adalah karyawannya dan hal intelektual atas resep serta brand. Contoh lainnya yaitu Key Resources bisnis transportasi ojek online adalah mitra ojek itu sendiri. Di bawah ini akan diberikan pertanyaan-pertanyaan dalam mengisi bagian Key Resources

  • “Apa sumber daya paling vital yang harus dimiliki bisnismu agar bisa berjalan dengan lancar?”
  • “Apa saja aset yang dimiliki bisnismu yang tidak bisa diganti dengan yang lain?”

9. Struktur Pembiayaan Bisnis (Cost Structure)

Pada bagian Cost Structure, tentu saja yang dibahas adalah bagaimana pengelolaan dana bisnismu. Jika dia bagian Revenue Stream,  fokus pada cara mendapat pemasukan, maka bagian Cost Structure lebih menekankan pada pengeluaran. Pengeluaran ini meliputi biaya pemasaran, biaya produksi, biaya sewa tempat, dan biaya lainnya yang berkaitan dengan bisnismu. Di bagian ini kamu perlu membuatnya dengan cermat sesuai perhitungan dari aktivitas bisnismu, ya. Kamu bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan ini untuk memandumu mengisi bagian Cost Structure: 

  • “Apa saja pengeluaran yang dibutuhkan untuk membiayai kegiatan promosi?”
  • “Berapakah biaya sewa tempat selama sebulan?”
  • “Berapakah keuntungan yang bisa didapatkan bisnismu selama satu tahun?”

Contoh Bisnis Model Canvas

Nah, buat kamu yang merasa udah paham dengan penjelasan Bisnis Model Canvas di atas, pasti ingin tahu kan, gimana sih contoh-contohnya. Di bawah ini terdapat beberapa contoh Bisnis Model Canvas yang bisa kamu pelajari.

Contoh Bisnis Model Canvas Coffee Shop:

Contoh Bisnis Model Canvas Pengolahan Kayu:

Nah, setelah membaca penjelasan Bisnis Model Canvas secara lengkap, kamu bisa mencobanya langsung dengan disesuaikan pada jenis bisnismu. Dengan Bisnis Model Canvas, rancangan model bisnismu dapat digambarkan dengan jelas, detail dan tetap bisa mencakup poin-poin penting yang ada pada bisnismu. Semoga artikel ini membantu, ya. 


Profil penulis:

Dyah Ayu Agustina merupakan seorang penulis aktif yang menjadi kontributor untuk beberapa media nasional, seperti Geotimes, Menjadi Manusia, Konde.co, dan Marketing Plus. Tertarik pada isu sosial, perempuan, ekonomi, dan internasional. 

Share:

Konten Terkait

Konten Populer

warung-pintar-group-logo
    Hubungi Kami
  • address

    Jl. Bumi No.40, RW.3, Gunung, Kec. Kby. Baru, Jakarta Selatan, 12120

  • email

    partnership@warungpintar.co

  • CS Warung Pintar
  • whatsapp

    +62 851-5757-7630

    Layanan Pengaduan Konsumen
  • Direktorat Jendral Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga Kementrian Perdagangan Republik Indonesia


  • whatsapp

    +62 853-1111-1010

wpg-banner